Minggu, 30 Mei 2010

LEMBAGA KURSUS HARUS MENJADI SOLUSI PENCARI KERJA

Keberadaan lembaga kursus di Indonesia diharapkan mampu menjadi solusi bagi para pencari kerja. Harapan tersebut juga menjadi keinginan dari Depdiknas sebagai institusi yang memiliki kepentingan atas peran dari lembaga kursus. Menurut Dirjen Pendidikan Non Formal dan Informal (PNFI) Hamid Muhammad, pihaknya mulai tahun depan akan berkerja sama dengan Bank Dunia dalam mengembangkan kursus.



Pasalnya, kursus dinilai Bank Dunia sangat potensial dikembangkan sehingga lebih bermutu dan profesional. “Lembaga kursus sudah teruji mampu memberdayakan orangorang yang semula tidak mempunyai keterampilan dan setelah mereka masuk ke kursus memiliki kompetensi atau keterampilan di bidangnya,” katanya di Jakarta, Selasa (7/10).

Menurut Hamid, dari keterampilan itu mereka dapat bekerja mengisi peluang kerja yang ada. Terbukti tiap tahun lembaga kursus mampu mentraining 1,3 juta orang. Di sisi lain, tiap tahun ada 1,5 juta penganggur mencari kerja. Sebab itulah lembaga kursus menjadi sangat penting dalam mengentaskan pengangguran. “Kalau semakin bertambah pengangguran, maka kemiskinan akan bertambah. Mengapa kita ingin lembaga kursus bukan hanya bertambah jumlahnya, tapi unggul dalam bidangnya,” ungkapnya.

Pihaknya juga menginginkan ketika ada pihak yang mendirikan, mengelola, menyelenggarakan kursus yang bisa diandalkan, bermutu, profesional dan punya daya saing. Sementara salah satu indikator utama terpenting adalah instrukturnya. “Kalau instrukturnya betulbetul profesional dan bermutu, kredibel, maka lembaga kursus juga akan menghasilkan lulusan yang kredibel,” jelasnya.

Berdasarkan pemikiran tersebut, penting adanya lembaga kursus yang bermutu profesional serta diharapkan ke depan lembaga kursus semakin baik. “Kita sudah bekerja sama dengan Bank Dunia untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme kursus. Nama programnya BEKERJABetter Empoyment Knowledge and Entrerpreneurship to Revitalize Jobs Acces,” ujarnya.

Masih kata Dirjen PNFI, program ini akan menjadi program andalan karena Bank Dunia telah melihat sejumlah program vokasional skills, baik dari SMK, politeknik. Ternyata Bank Dunia lebih memilih program kursus yang dinilainya layak dikembangkan

Sumber : Batak Pos

6 komentar:

Unknown mengatakan...

Pendidikan Informal memberikan peluang pendidikan ketrampilan pada seseorang yang lebih baik

Unknown mengatakan...

pendidikan informal lebih baik

Anonim mengatakan...

arahan yg baik dengan pendidikan informal

risty mengatakan...

dgn adanya lembaga kursus, bisa meningkatkan kinerja suatu pekerja...

Pesona Indonesia mengatakan...

Terima kasih mbak mirza dan mbak risty tlah koment di blog ini.

Pesona Indonesia mengatakan...

Anonim, trimakasih atas sanjungannya..hehe..

Posting Komentar

Silahkan Komentar di sini.

====================================================================================== -->